Aug 11, 2015

Indonesia Sebagai Basis Teknologi

Pagi ini buka HP dan akses Facebook, ternyata dapat tag dari mbah Iman Pribadi masalah Firmware di IC program untuk TV. Kalau saya sih komentarnya, Kenapa gak sekalian mikirin ke SmartTV wong kalau untuk membuat kek gituan palingan investasi waktu yang dibutuhkan sama.
Ok Terlepas dari post dari mbah Iman, saya ingin nulis sesuatu yang masih berhubungan dengan Firmware. Biasanya saya kalau nulis beginian pasti di bilang Sok Pinter dan Sombong sehingga akhirnya berujung dengan pembullyan smile emoticon. Beberapa waktu sebelum ini mungkin saya mengambil keputusan untuk mendelete post saya, tapi kali ini kalau itu terjadi LUWEH nemen tongue emoticon
Saya sebenernya cukup prihatin melihat sekarang ini forum-forum berbahasa Indonesia akan rame pada Category atau Sub Category Web Programming. Loe mau setuju atau gak ya seterah loe, Kalau Indonesia bejibun programmer web itu hasilnya Indonesia tidak akan bisa ngapa-ngapain dan gak bisa bikin apa-apa, karena apa ? aplikasi web itu ya aplikasi web, sebuah aplikasi yang berjalan pada aplikasi lain. Jadi ya loe gak bisa ngapa-ngapain kalau aplikasi tempat aplikasi loe berjalan gak memberikan loe akses buat ngapa-ngapain (gak setuju ? mau protes ? mau demo ? Bully ? silahken....!!!!!).
Udahlah para fresh graduate gak usah banyak-banyak belajar Web Programming, serahkan saja kepada para profesional yang udah lebih dulu lahir, dan berkembang bersama perkembangan web. Loe pada mikirin lah hal yang lebih berbau Sistem Operasi dengan berbagai pengembangannya.
Saya memang tidak banyak mengikuti forum programmer berbahasa londo, tapi paling tidak, dari beberapa yang saya ikutin di sono yang rame itu 
- pertama Category Delphi, 
- kedua C# (.Net Framework) 
- ketiga Web
- ke empat C/C++
Memang seharusnya kalau kita ngomong ke system dengan level yang lebih rendah seharusnya C/C++ itu ada di urutan pertama, tetapi paling tidak Delphi dan C# itu juga memberikan ruang yang lebih untuk kita ngapa-ngapain dengan system dibanding PHP atau JavaScript.
Sebenernya kebijakan pemerintah menentukan TKDN 60% untuk gadget 4G mungkin sebuah langkah awal agar Indonesia bisa ngapa-ngapain gak hanya sebagai konsumen Teknologi. Walaupun belum ada yang setuju dengan saya, tapi saya mempunyai gambaran bahwa ketika kebijakan itu di terapkan akan ada banyak perusahaan yang bikin pabrik assembly di Indoensia, dan tentunya akan membawakan komponen2 elektronik, yang mungkin tidak semua komponen itu akan 100% memenuhi kualitas untuk produksi mereka. Trus komponen yang reject mau di kemanain ?, saya berasumsi komponen yang reject tersebut ya bakalan masuk ke pasar lokal, jadi kedepan gambaran saya bukan hal yang mustahil toko elektronik jualan processor macam kaya snapdragon.
Lah terus bagaimana untuk bisa memanfaatkan komponen rejected tersebut untuk agar Indonesia bisa ngapa-ngapain ?. ya paling tidak kita harus bisa bikin Firmware Operasi Sistem yang berjalan di atas prosesor-prosesor tersebut.
Keknya segitu dulu lah... males ngomong banyak-banyak palingan juga cuman bakalan begitu-begitu saja. tongue emoticon
Powered by Blogger.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search