Dokter yang bisa nyanyi

Beberapa hari yang lalu pas jam istirahat, saya dan beberapa teman kantor nonton TV, dan acara yang ditonton kalau gak salah bintang cilik, pokoknya acara nyanyi kaya indonesian idol, cuman yang dipilih anak-anak, kayaknya di RCTI.
Saya kaget ketika melihat ada tulisan "LIVE" di sebelah kiri atas layar televisi, dan spontan saya berteriak "Gila nich TV, jam segini nyiarin acara anak-anak live, apa tuhhh anak gak pada sekolah". Trus salah satu teman yang dimata saya lumayan gila (ehhh tapi dia manager produksi di kantor lohhh, dan ada beberapa orang bilang saya ma dia pasangan homo, bajingan tengik kuwe sing ngomong), nyeletuk masalah kemampuaan atau bakat harus di pupuk dari kecil, walaupun itu harus mengorbankan sekolahnya. Wahhh pembicaraan terus berlanjut, dan teman saya ini ngomong ngalor-ngidul semakin gak jelas.
Pada awalnya semua yang dia omongkan menurut saya adalah omong kosong, yang gak perlu dipecaya, dan yang jelas jangan dilakukan. Tetapi setelah beberapa hari saya renungkan, apa yang teman saya omongin itu ada benarnya juga. Bakat atau minat seseorang memang harus di pupuk dari kecil dari usia sedini mungkin, dan sekolah pada kenyataanya adalah pendukung bakat, bukan hal yang utama.
Hari ini saya telah ambil keputusan untuk melatih anak saya menyanyi dan komputer sejak dini, karena saya lihat, anak saya yang sekarang masih berumur 2 tahun ada minat untuk beryanyi dan bermain game di komputer. Kalaupun nanti besar dia berubah pikiran dan pengin jadi dokter (sebagi contoh), yaaa anggap saja doketer yang bisa nyanyi dan pinter nge-game.