Jun 13, 2008

30 M untuk Dina Olivia



Wahhh katanya nich anton suami dari Dina Olivia harus membayar 30M agar bisa cerai dari istrinya dan menikah kembali dengan Dina Olivia -sumber. Heheh tapi sebenarnya tulisan saya ini sekarang gak ada hubungannya dengan Dina Olivia, cuman memang saya bersemangat untuk nulis ini karena kasus pernikahan Dina Olivia. Materi ini sihhhh sebenarnya udah lama pengin saya tulis, tetapi tidak ada moment yang bagus untuk memberi semangat.
Sebenarnya pada tulisan ini saya pengin memperlihatkan sedikit hal mengenai ke-egoisan laki-laki. Wahhh pokoknya namanya laki-laki itu egois, keras kepala, dll lahhh.... yang jelek-jelek yang biasa dipikirkan oleh seorang wanita, itu alasan utama kenapa saya sampe sekarang tidak pernah berpacaran sama laki-laki, dan terus terang sampai saya sekarang sudah menikahpun, istri saya bukan laki-laki.
Ini mungkin saya analogikan sebagai sebuah cerita dan mungkin setting akan lebih banyak menggunakan kehidupan saya, baik waktu masih di kampung, menginjak jogja untuk kuliah atau sekarang berada di jakarta. Tetapi sekali lagi ini hanya setting untuk mempermudah saya bercerita, dan saya sebenarnya bukan laki-laki yang seperti digambarkan oleh cerita saya nanti.

Ceritanya dimulai ketika seorang pemuda ABG bernama Anton (ini bukan karena ada kasus dengan Dina Olivia, tapi memang saya senang menggunakan nama anton, gak percaya tanya istriku tercinta dahhh) diterima di sebuah perguruan tinggi terkemuka di Jogja yaitu UGD (Universitas Gajah Duduk) di fakultas Teknologi Informasi jurusan Teknik Komputer.
Pagi itu Anton yang sudah mempersiapkan semua kebutuhan untuk berkuliah di jogja berpamitan dengan orang tuanya "Pak !!! Bu !!! saya pamit dulu mau ke jogja, karena besok senin udah mulai kuliah, katanya sihh....cuman ngambil jadwal". Dengan gembira orang tua Anton menjawab "Yaa nak hati-hati di jogja, karena pergaulan di sana tidak seperti pergaulan kamu di sini, kalau di Gombong kan bapak ibu masih bisa memantau, kalau kamu di jogja kan semua kamu yang memutuskan", karena Anton termasuk anak yang berbakti anton menjawab dengan sopan "Iya bu... Insya Alloh saya akan menjaga semua kepercayaan yang udah diberikan bapak dan ibu. Yaa udah bu saya pamit dulu, entar kesiangan sampe di jogja sore saya gak dapet sholat dzuhur".
Singkat kata Anton bergegas ke terminal bus dan naik bus sampai di kota gudeg Jogjakarta dan langsung menuju kos-kosan yang sudah dia pesan beberapa minggu sebelumnya. Di kosan teman-teman baru anton menyambut dengan berbagai cara, ada yang histeris, ada yang cuek saja, tetapi lebih banyak yang hanya tersenyu dengan menanyakan kabarnya dan kapan mulai kuliah.
Anton tinggal dengan 4 temannya di kosan tersebut, karena kosan anton memang kosan yang tidak terlalu mewah dan kosan tersebut hanya mempunyai 5 kamar. 1 kamar dihargai 1.200.000 oleh pemilik kos untuk 1 tahun, itu belum termasuk listrik kalau penghuni kos mempunyai alat elektronik lain. Ke 4 teman anton adalah Danu, Budi, Riko dan Bayu.
Senin pagi tiba waktunya anton untuk mulai berkuliah di Universitas favoritnya. Hari tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan anton hanya mengambil jadwal kuliah dan melihat-lihat ruangan-ruangan mana yang nantinya akan di gunakan untuk kuliah. Waktu berlalu sampai akhirnya adzan dhuhur bekumandang memanggil semua umat muslim untuk sholat. Tanpa berpikir panjang anton langsung pergi ke masjid besar yang cukup mewah yang mungkin menghabiskan dana puluhan milyar untuk membangun mesjid tersebut, yahhh semoga masjid besar tersebut bukan hanya sebuah simbol semata. Sholat dhuhur dilakukan anton dengan berjamaah, bersama sekitar 50 orang jamaah yang lain. Anton cukup aneh sholat di masjid tersebut, karena memang ini kali pertama anton sholat di jogja secara berjamaah. Dia aneh karena semua soft atau barisan jamaah putri ada jauh di belakang, karena kebiasaan di desanya jamaah putri ada di sebelah jamaah putra.
Sehabis sholat dhuhur dan berdzikir sebentar, anton memutuskan keluar dan duduk-duduk di pelataran masjid, karena hari ini waktu masih panjang tetapi tidak ada hal yang bisa dikerjakan, mau pulang ke kosanpun malas. Duduk beberapa saat melintas seorang gadis yang cukup cantik, kalau bagi saya yaa muka 7.0 tetapi badan 8.5 lahh... Tinggi antara 165 sampai 168, rambut hitam tebal sepanjang bahu, dan mata lebar mungkin kaya mata bola kali dengan dihiasi bulu alis yang tebal, kulit kuning langsat, dan cukup banyak di tumbuhi bulu halus di lengan tangannya. Kali pertama melihat gadis anton biasa saja dan cenderung apatis dalam hatinya anton berkata "Ahhhh cewek jaman sekarang!!! walaupun make baju sopan tapi tetep saja gak pake kerudung".
Hari berlalu dengan kuliah, perpustakaan, dan ruang dosen. Anton memang anak yang bisa dibilang pintar, 5 kali ulangan harian yang dia lakukan untuk 3 mata kuliah selalu mendapatkan nilai 8 atau 9, sehingga anton cukup mendapatkan perhatian atau respect yang cukup tinggi dari teman-teman sekelasnya atau teman-teman seangkatannya. Tetapi sepintar-pintar tupai melompat pasti akan terpeleset juga, begitu juga dengan anton, siang itu anton punya jadwal kuliah Komputer Dasar pada jam ke 7, tetapi anton ketiduran di kosannya karena semalem habis lembur mengerjakan mail server yang diminta oleh kantor bapaknya. Terpaksa anton yang sebenarnya masuk kelas A akhirnya masuk kelas B untuk mata kuliah Komputer Dasar hari itu dan masuk pada jam ke 9. Entah jodoh atau kebetulan, anton duduk di sebelah gadis yang beberapa waktu yang lalu dia temuin di masjid besar UGD. 1,5 jam berlalu dengan materi yang diberikan oleh bapa Ir Susanto, akhirnya anton berkenalan dengan gadis tersebut, dan diketahui namanya Nina umur 17 tahun 9 bulan berbeda 10 bulan dengan anton yang sekarang berumur 18 tahun 7 bulan. Satu semester di lalui anton dengan kebimbangan, karena ternyata anton ada perasaan dengan gadis tersebut, tetapi anton tidak ingin mengecewakan orang tuanya dengan mempunyai teman gadis, karena anton ingin berkonsentrasi penuh dengan kuliahnya. Akhirnya anton mengambil keputusan dia akan selesaikan dulu semua mata kuliah teori mungkin sampai semester 5 dan dia berpikir umurnya sudah cukup matang untuk menjalin hubungan dengan seorang gadis, sehingga hubungan yang akan dijalin bukan hubungan yang sia-sia belaka.
Semester demi semester berlalu hingga akhirnya semua mata kuliah teori anton habis dan anton menjadi asisten dosen Teknik Digitasi, mata kuliah yang paling ditakuti hampir semua mahasiswa Teknik Komputer, dan sekarang anton sudah mempunyai kerja sambilan sebagai programmer freelance di sebuah perusahaan software yang cukup ternama di Jakarta. Perusahaan jakarta tersebut berani mempercayakan pekerjaan ke anton yang berdomisili di jogja karena memang anton memiliki sifat yang jujur, bekerja keras, dan dapat diandalkan. Anton juga aktif di komunitas Open Source, dia memiliki project sendiri yang di masukan di sourceforge bernama All-In Sekolah, All-In Sekolah memiliki maksud semua yang dibutuhkan oleh siswa untuk belajar ada di sekolah. Anton mendesign sebuah standart yang diterapkan untuk laboratorium komputer di sekolah-sekolah, dari distro untuk router, distro untuk workstation atau desktop, aplikasi-aplikasi penunjang semacam E-Learning dsb.
Pada keadaan yang sudah cukup stabil anton mulai berpikir "Munkin ini waktu yang tepat untuk saya menyatakan perasaan". Malam hari menjelang fajar, setelah anton selesai dengan pekerjaan yang harus dia rampungkan untuk di kirim ke jakarta anton mulai memikirkan "Bagaimana cara yang bagus untuk menyatakan perasaan saya". Anton hanya berpikir cara yang sesuai dengan style-nya yaitu programmer, maniak komputer dsb. Beberapa saat berpikir akhirnya anton mengambil keputusan untuk membuat script sederhana untuk membuat komputer yang bersistem Operasi Windows XP tidak bisa bekerja untuk beberapa saat dan menampilkan pesan "Aku Anton (02018203) pada kenyataanya saya memiliki perasaan kepadamu Nina (02018232)". Tiga jam berlalu script tersebut selesai dia kerjakan, script itu sebenarnya adalah virus komputer, tetapi hanya akan menyebar di laboratorium komputer multi media dimana Nina menjadi asistem praktikum mata kuliah "Komputer Multimedia", dan akan menjalankan aksinya pada tanggal 12 Juni 2008, karena pada tanggal tersebut Nina berulang tahun yang ke 20, dan hari ini Jum'at 8 Juni 2008. Empat hari adalah waktu yang cukup bagi anton untuk menyebarkan virus tersebut.
Empat hari berlalu script anton pun akan menjalankan aksinya. Benar saja selama praktikum setiap 2 jam sekali komputer di laboratorium multi media tidak bisa digunakan dan hanya menampilkan pesan pernyataan anton. Akhirnya kejadian ini di dengar oleh Ketua Jurusan Pak Munir, dan anton pun dipanggil. Dua jam di dalam ruangan anton tak bisa berbuat apa-apa karena dengan sadar apa yang dilakukannya adalah perbuatan yang tidak benar, tetapi begitulah cinta, orang bisa melakukan apapun untuk cinta.
Bagaimana dengan Nina sekarang, Nina yang tadinya gadis cantik yang tidak terlalu mencolok tidak lebih dari 24 jam hampir semua orang di kampus tersebut dari dosen, kajur, sampai rektorpun tahu. Diraut muka Nina terpancar perasaan tidak senang atas tindakan anton, hal ini dipertegas dengan kata-kata yang dia keluarkan, tetapi mata Nina berkata lain. Mata Nina memancarkan perasaan senang, dan terpancarkan pesan "Ini nich laki-laki yang saya cari, laki-laki yang mampu mengutarakan perasaannya ke semua orang tidak hanya ke saya pribadi".
Mungkin karena perasaan sesungguhnya Nina senang dengan apa yang anton kerjakan, kejadian virus terserbut membuat hubungan Anton dan Nina semakin dekat, dan membuat kedua sepakat untuk menjalin hubungan yang lebih serius dan merencanakan untuk menikah setelah Anton wisuda. Anton telah merencanakan wisudanya 1,5 tahun lagi, anton berani menargetkan waktu terserbut karena memang dari semua segi keadaan sangat mendukung anton untuk lulus 1,5 tahun mendatang.
1,5 tahun berlalu pada Desember 2009 Anton Wisuda bersama calon Istrinya Nina
Bersambung dulu yaa.... mau pulang ke brebes.
Powered by Blogger.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search