Mar 1, 2009

Tolak bala

Heheheh sekarang saya ingin bercerita agak kacau dan gak begitu serius, jadi yaa kalau tidak berkenan anggap saja angin lalu, saya hanya ingin berbagi tentang sekelumit perjalanan dari hidup saya.
Mungkin cerita akan saya awali dari oleh-oleh yang saya dapatkan setelah pengajian malam sabtu kemarin di PDM Muhammadiyah Kebumen. Intinya ada salah satu peserta pengajian yang bertanya tentang rebu wekasan. Jadi rebu wekasan adalah sebuah kegiatan untuk tolak bala, atau dalam bahasa yang lazim tolak sial atau tolak cobaan, atau tolak kesusahan. Diceritakan oleh pak kiai pengisi pengajian bahwa rebu wekasan tersebut dulu-dulunya ada karena ada seorang ahli agama di daratan arab yang mengatakan bahwa pada hari rabu minggu ini (ada pada masa lalu, bukan sekarang), Alloh akan menurun bala atau cobaan yang sangat banyak. Ada beberapa orang yang akhirnya menggunakan salah satu ayat dari Al Qur'an (aku lupa ayat yang mana) untuk menolak bala tersebut, karena memang ada disebutkan di Al Qur'an sebuah ayat yang kurang lebih bunyinya "Jika seserang mengingat ayat ini (ayat yang mana saya lupa) maka Alloh akan menjauhkannya dari bala atau cobaan". Saya tidak akan membahas rebu wekasan adalah kegiatan bid'ah atau bukan karena masih diluar kemampuan pengetahuan agamaa saya, tetapi yang jelas bahwa bala atau kesialan itu ada dalam 2 bentuk yaitu cobaan dan adzab. Cobaan adalah bala yang diberikan oleh Alloh untuk orang-orang yang Dia cintai karena dengan bala seseorang akan dinaikan derajatnya, sedangkan adzab adalah sebuah bala atau kesialan yang diberikan oleh Alloh untuk menghukum seseorang karena dosanya.
Mungkin dari mulai keputusan saya untuk keluar dari jakarta untuk kembali ke brebes dengan tujuan yang kata banyak orang yang saya kenal munafik yaitu ingin dekat dengan keluarga sampai mungkin hari ini bala atau kesialan, yang tetap saya masukan dalam kategori cobaan terus datang bertubi seolah tanpa henti. Pernah beberapa saat yang lalu ketika saya mungkin sedang ada dalam palung terdalam kehidupan saya, saya sempat berpikir "mungkin kalau saya tidak meninggalkan jakarta hidup saya tidak kacau seperti ini", sampai akhirnya saya mendengarkan sebuah khotbah yang menceritakan bahwa penyesalan adalah sebuah dosa, karena dengan penyesalan kita secara sadar tidak menerima apa yang sudah digariskan atau diberikan oleh Alloh pada kita. Dari khotbah tersebut akhirnya saya mengambil keputusan bahwa apa yang saya lakukan beberapa hari ini adalah sebuah dosa, dan saya tidak boleh menyesal untuk sebuah keputusan yang sudah saya ambil (terima kasih pak wahyu untuk pelebaran jalan pada otak saya ckckckckck). Mulailah saya mencoba menata kembali puing-puing kehidupan saya yang tersisa, mulai saya inventaris apa saja pengalaman yang telah saya dapatkan selama pada masa kelam ini. Tidak lama setelah keputusan saya untuk memulai kembali hidup saya, muncullah sebuah kesempatan baik untuk saya memodali kembali hidup saya, dan saya ambil kesempatan itu, dan ternyata kesempatan tersebut memberi saya kehidupan yang jauh-jauh-jauh lebih nikmat dibandingkan kemarin-kemarin.
Jadi memang benar cobaan adalah bentuk realisasi dari kecintaan Alloh terhadap mahluknya, dan saya sangat-sangat bersyukur sekarang cobaan-cobaan masih sangat sering menghampiri saya, dan alhamdulillah cobaan tersebut setiap pergi dari kehidupan saya selalu memberikan sebuah pelajaran kebaikan untuk hidup saya. Nich hanya cerita saja, jadi pak kiai pengisi pengajian malam sabtu di PDM tersebut sempat bercerita bahwa di kalangan kaum sufi, apabila seorang sufi tidak dikasih cobaan oleh Alloh dalam 1 bulan, maka seorang sufi tersebut akan menangis sejadi-jadinya, karena merasa tidak dicintai lagi oleh Alloh.

Semoga cerita saya yang kacau ini bermanfaat jadi mulailah berpikir terbalik dari pemikiran masyarakat kita pada umumnya, kalau kita sakit Alloh tidak membenci dan menghukum kita tetapi Alloh sedang mengampuni dosa-dosa kita, kalaupun sampai akhirnya meninggal berarti sudah terlalu banyak dosa kita yang telah diampuni ketika kita sakit, kalau kita diberi cobaan bersabar dan teruslah berusaha untuk produktif karena Alloh sedang memberi jalan untuk kita meraih derajat yang lebih tinggi.
Powered by Blogger.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search