Aug 19, 2015

Jangan Lawan Kebodohan dengan Kebodohan

Di sebuah pagi yang cerah, pergilah saya ke kantor meninggalkan rumah yang baru beberapa bulan di tempati, dengan cicilan super mantap di tunjang dengan gaji yang belum full 100% di terima karena masih pegawai baru.
Mengendaralah saya menggunakan sebuah motor bebek Suzuki Arashi yang katanya mbois itu. Sampai di sebuah keadaan, ada seorang tukang becak yang meludah ke tengah jalan, dan ntah karena apes atau masalah lain, NEMPLOK lah tuh dahak beriak ke Baju Keki saya yang satu-satunya. Kemudian dengan hati bimbang karena masih Calon Pegawai, baju cuman satu-satunya saya hampiri itu tukang becak dan sambil saya jabat tangannya saya berkata "Pak, tak dongakna ben anak-anake njenengan dadi pegawai kabeh" (Pak saya doakan biar anak-anak bapak jadi pegawai semua). Kemudian saya balik pulang mandi dan ke kantor menggunakan baju batik, pada hari yang seharusnya menggunakan baju keki.
Pada saat itu sebenarnya saya ingin marah dan bilang "Tukang Becak Goblog", tetapi saya teringat pesan dari temen kantor saya "Nek ngomongi wong goblog aja nganggo cara sing goblog ngko kowe melu-melu goblog" (kalau ngasih tahu orang bodoh itu jangan menggunakan tindakan yang bodoh juga, karena nanti kamu juga ikutan bodoh). Sebenernya temen kantor saya juga suatu ketika pernah bilang seperti itu ketika pada suatu pagi saya berangkat ke kantor dan kali ini saya ketiban sial di siram air aqua dari sebuah botol aqua dari sebuah truck tronton yang sedang menunggu lampu hijau menyala. Dan sungguh itu bukan air aqua tetapi air kencing yang dimasukan ke dalam botol aqua, dan pada waktu itu memang saya berkata "Asu.... supir Goblog".
Jadi yah..... begitulah adanya. Cara Goblog akan susah merubah sebuah Ke Goblogan (itu menurut temen saya).
Powered by Blogger.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search