Keadaan aman ?

Beberapa hari yang lalu saya ngobrol dengan salah satu teman terbaik saya ketika di jakarta. Ceritanya dia mau mengambil langkah seperti saya yaitu mengambil langkah seribu dari perusahaan tempat dia bekerja, dengan alasan yang hampir mirip dengan saya, yaitu masalah keuangan dan merasa tidak dianggap aset oleh perusahaan. Tetapi saya bilang sama teman tersebut, "Jie loe kalau mau keluar boleh saja, tapi jangan keluar dengan alasan uang". Kenapa saya bilang jangan keluar dengan alasan uang? karena saya telah terjebak oleh sebuah keadaan yang saya pikir lebih parah dari keadaan saya dulu di jakarta, yaitu saya terjebak ke dalam perusahaan yang membayar saya cukup mahal dan memberi saya pekerjaan yang relatif sangat mudah.
Mungkin bagi kebanyakan orang keadaan saya sekarang adalah keadaan yang baik, memang saya akui keadaan sekarang adalah keadaan yang baik. Tetapi saya tidak bisa menutupi satu hal yang paling penting yaitu, saya takut kehilangan kerjaan ini, sehingga ketakutan ini menimbulkan banyak ketakutan lainnya. Saya takut salah atas pekerjaan saya, saya takut tidak membuat atasan senang, saya takut atasan marah, dll, dan yang paling parah saya takut untuk datang terlambat.
Saya memberi masukan kepada teman saya agar tidak keluar dengan alasan uang, karena saya tidak ingin ada orang lain yang terjebak ke dalam keadaan seperti saya sekarang, yaitu penuh dengan ketakutan. Selain ketakutan, keadaan yang banyak orang dianggap aman, akan membuat otak kurang aktif dan kreatif. Hal itu saya contohkan dengan bertanya "Jie, kamu ingat lagi seperti apa keadaan pada saat kamu masuk ke perusahaan M tersebut, dan bagaimana keadaanmu sekarang ?". Saya jelaskan lagi dan mencoba mengingatkan dia bahwa dia akhir-akhir saya di perusahaan M tersebut, bung Jie mulai banyak belajar masalah Linux dan PHP. Saya katakan pada bung Jie "Loe mulai belajar karena kamu terdorong oleh keadaanmu yang kurangn nyaman, sehingga kamu mulai mencoba memperbaiki diri". Saya terus terang sanksi seseorang akan menjadi lebih baik, kalau dia berada dalam keadaan yang nyaman dan aman, karena hal tersebut yang sedang terjadi pada saya sekarang.
Tetapi saya sudah mulai menyadari bahwa keadaanku yang aman dan nyaman akan menjerumuskan saya kedalam keadaan ketergatungan kepada seseorang atau sebuah sistem, sehingga saya mulai mengambil jarak ke sistem tersebut. Saya mulai melakukan apa yang orang sebut "bargaining position", saya tidak serta merta mengiyakan ketika saya harus lembur, saya sekarang mempertanyakan apa keuntungan bagi saya dan apa kerugian bagi saya --sebagai catatan, saya tidak selalu memandang keuntungan sebagai uang. Saya mulai memperhitungkan waktu dan tenaga yang saya keluarkan untuk lembur, dan saya bandingkan dengan apa yang saya dapatkan ketika saya berada di rumah berkumpul dengan keluarga. Selain waktu dengan keluarga, perbandingan saya tambah dengan waktu untuk mengurus bisnis saya sendiri, waktu untuk belajar akutansi dan ekonomi melalui buku-buku di internet, juga waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga.
Maaf sekali, walau sekarang status saya masih trainee, tetapi saya tidak akan serta merta menerima perintah di luar waktu kerja saya, bukan karena saya tidak butuh pekerjaan, tetapi lebih kepada pertanyaan "Emangnya yang butuh gua apa loe". Dan hari ini saya merasa bebas, karena saya sekarang ada dirumah dengan alasan sakit, walau memang keadaan saya sedang sakit maagh. Saya senang berkumpul dengan keluarga, saya senang tidur memuaskan diri, saya senang menulis blog ini, saya senang memandingin keysha yang lagi tidur, dan yang paling penting saya senang karena keadaan saya yang dulu mulai berangsur kembali, yaitu keadaan dimana saya bisa cuek dan bisa berkata "Cuihhhh siapa loe, gua masih manusia yang butuh istirahat dan pengembangan diri, bukan mengabdi sepanjang hidupku sama loe". Jadi kalau loe masih butuh gua, ya kita kerja sama sebagai partner yang saling membutuhkan, tapi kalau loe udah gak
butuh gua, siapa yang butuh loe.