Nah..... pasti kena lagi dech..... udah saya bilangin, sering waktu saya bikin judul untuk sebuah post itu tidak mencerminkan isi dari post tersebut, tetapi satu yang pasti materinya pasti masih bersangkutan. Heheheh nich trik yang saya pelajari setelah saya memasang aplikasi tracemyip di blog saya, dan mulai mempelajari masalah kebiasaan orang melakukan searching di internet khususnya google.
Jadi ceritanya begini, tadi malam seperti malam sabtu yang sudah-sudah setelah di kebumen saya ngaji di PDM Muhammadiyah Kebumen. Nahhh... masih seperti malam sabtu yang lalu juga materi tetep berputar masalah haji, tetapi kali ini ada hal menarik, dimana pak kiyai menjelaskan makna dari haji itu sendiri. Pak kiyai menjelaskan makna dari haji karena memang ada seorang audience yang bertanya, "Kenapa sih... kita melempar jumroh ?", karena menurut audiece tersebut melempar jumroh itu tidak ada manfaatnya, tidak seperti sholat puasa atau amalan lain.
Menurut pak kiyai tersebut, haji itu sebenarnya sebuah perlambangan dari perjalan kehidupan manusia. Jadi menurut beliau haji itu diawali dari sebuah tempat (sorry aku lupa namanya) yang artinya kurang lebih mengerti atau paham, dan berakhir di mina yang kurang lebih artinya pengharapan. Dalam urutan ibadah haji tersebut terdapat sebuah kegiatan yang namanya melempar jumroh, yang sebelumnya diawali dengan mencari batu kerikil. Sehingga maksud dari ibadah haji itu begini, pada saat ruh kita belum dimasukan ke raga kita, ruh tersebut telah disumpah untuk menyembah Alloh ini yang disebut mengerti arah tujuan hidup manusia, tetapi pada akhirnya di dunia banyak sekali orang yang telah melupakan janjinya kepada Alloh. Dan mina yang artinya pengharapan adalah tujuan akhir manusia, yaitu mengharap diterima kembali di sisi Alloh. Tetapi sebelum ke mina terdapat kegiatan yang ditanyakan tadi yaitu melempar jumroh, ini mengkiaskan bahwa Alloh itu sebenarnya tidak minta macam-macam untuk seorang manusia bisa kembali ke sisi-Nya, yaitu hanya mencari modal yang digambarkan dengan mencari kerikil untuk kemudian menjalani hidup sesuai dengan perintah Alloh yang digambarkan dengan melempar jumroh yang bisa diartikan adalah memusuhi setan sebagai musuh nyata dari Islam. Jadi dari gambaran ibadah haji tersebut, seseorang bisa kembali ke sisi Alloh hanya dengan modal yang bisa dikatakan sangat sederna dan pastinya setiap orang bisa mendapatkannya.
Setelah ngaji saya pulang ke rumah, dan nggak tahu kenapa pada saat berbaring untuk tidur pikiran saya selalu mengajak saya untuk mentelaah lebih jauh mengenai modal manusia yang sederhana tersebut. Di angan-angan saya pasti ada sesuatu hal lain yang bisa kita kiaskan juga, pikir-punya pikir akhirnya saya ingat 2 buku yang pernah saya baca. Dalam 2 buku tersebut dijelaskan hanya dibutuhkan 2 modal untuk seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan atau dalam hal ini materi yang berlimpah, yaitu otak dan otot.
Dalam buku tersebut otak dibutuhkan untuk menumbuhkan kesadaran tentang apa yang kita inginkan dalam hidup untuk selanjutnya menjadikan keinginan tersebut hasrat atau tekad kuat untuk mewujudkanya, sehingga di peroleh sebuah rincian-rincian rencana yang harus dikerjakan untuk mendapatkan keinginan terserbut. Sedangkan otot adalah modal untuk kita melaksanakan rencana-rencana terperinci yang sudah dihasilkan oleh otak, karena tanpa adanya sebuah action atau kegiatan nyata maka mustahil hasrat tersebut untuk bisa tercapai. Kalau mungkin pernah membaca post saya mengenai perlunya management, administratif dan apapun untuk membangun sebuah usaha itu ternyata hanya turunan kegiatan yang harus kita lakukan karena adanya rencana-rencana terperinci yang sudah dihasilkan oleh otak.
Jadi akhirnya saya hanya berlindung kepada Alloh mengenai post ini, bagi yang setuju ya... silahkan bagi yang tidak setuju seperti biasa anggap angin lalu, karena post ini juga saya masukan ke kategori guoblog, yang berarti seberapa sih.... kemampuan saya untuk mempunyai sebuah pemikiran matang.
BTW semoga bermanfaat.
Mar 14, 2009
Powered by Blogger.
Post a Comment