Jul 18, 2008

Tuhan ijinkan aku terbuka

Mungkin saya salah satu orang yang terlambat membaca buku atau novel atau apalah terserah, yang berjudul "Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur, memoar luka seorang muslimah". Memang saya akui, saya baru membaca sampai bab 4, tapi saya rasa isi dari buku terserbut sudah saya dapatkan, karena saya sudah lompat-lompat membaca dan memang inti dari cerita pada buku itu saya rasa ada di sekitaran bab 2, 3, dan 4.
Judul post ini adalah "Tuhan ijinkan aku terbuka", adalah sebuah gambaran bahwa apa yang ada di buku terserbut telah menggambarkan apa yang saya rasakan dulu ketika berkuliah di kota yang kata orang sejuk, ramah, dan santai yaitu "Jogjakarta". Tidak bisa saya pungkiri Jogjakarta adalah kota yang saya anggap paling munafik diantara kota-kota yang pernah saya singgahi, walaupun 5 tahun saya di kota terserbut, kehidupan saya tidak jauh dari kelas, perpustakaan, toko buku togamas, dan rental CD bajakan di jalan gejayan, tidak salah lagi rental CD wahana. Dikota ini jangan ngomongin masalah jual beli seks, karena seks bisa didapatkan dengan gratis alias cuma-cuma.
Tapi sudahlah, biarkan jogjakarta seperti apa adanya, saya hanya ingin berkomentar mengenai tokoh yang ada pada buku terserbut, yaitu Nidah Kirani. Kalau penulis buku tersebut menulis berdasarkan kisah nyata, maka kehidupan Nidah Kirani menurutku sangat mengada-ada, kehidupan yang sangat dipaksakan. Nidah kirani digambarkan sebagai seorang wanita yang mempunyai nalar dan cukup cerdas, sampai akhirnya berani mempertanyakan mengenai tuhan. Apakah bertanya mengenai tuhan sebuah hal yang tabu?, saya kira tidak. Tetapi pertanyaan terserbut harusnya terlontar dari mulur seseorang yang pintar dan berwawasan, karena pertanyaan terserbut adalah pertanyaan tersulit di dunia.
Ok saya akui saya sering sekali mempertanyakan masalah tuhan, tapi itu dulu, sebelum saya hijrah ke jakarta. Di kota kecil sepi dan senyap seperti jogjakarta kayaknya kurang pas untuk melontarkan siapa tuhan, kenapa manusia ada, dan kenapa tuhan mengutus nabi atau rosul dan membuat aturan-aturan. Setelah membaca beberapa bagian dari buku itu, saya jadi ingat pertanyaan pertama saya tentang tuhan, terutama masalah nur Muhammad. Di sebuah pengajain yang saya ikuti dulu di desa saya, tempat saya tumbuh, saya pernah mendengar bahwa nur Muhammad (bakal calon kehidupan nabi Muhammad saw) telah diciptakan Alloh jauh sebelum dunia ada, malah lebih jauh lagi yaitu sebelum surga dan neraka itu ada, dan pertanyaannya adalah "Kenapa nabi adam yang tercatat sebagai manusia pertama diciptakan untuk menempati surga ?". Dalam surat Al Baqoroh juga tercatat bahwa Alloh akan menciptakan sebuah mahluk yaitu manusia yang akan menjadi khalifah di bumi, tetapi kenapa nabi adam pertama kali tidak hidup di bumi ini.
Banyak pertanyaan-pertanyaan itu tidak saya dapatkan dari ustadz-ustadz atau pengajar-pengajar agama di desa dimana saya dibesarkan, dan juga tidak saya dapatkan di kota Jogjakarta tempat saya berkuliah dan mencoba menentukan nasib. Aneh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya, banyak saya dapatkan di sini, di jakarta, kota metropolitan, kota yang katanya tempat setan, apalagi saya tinggal di daerah merah, di mana setan-setan berbentuk manusia banyak berkeliaran.
Jadi aneh bagi saya melihat sosok nidah kirani, seseorang yang tergambarkan sebagai manusia yang cerdas, tetapi tidak bisa dengan bijak menjawab pertanyaan yang dia lontarkan sendiri. Walaupun saya dengan sadar akan memberikan aplaus kepada sang penulis, karena dengan keberaniannya bisa menulis tulisan sekeras itu.
Yang jelas bagaimana jogjakarta itu di mata saya, begitulah jogjakarta yang tergambarkan dalam buku terserbut, kota yang penuh dengan kepura-puraan dan kemunafikan.
Anonymous said...

Ngomongin tuhan lagi wan ?? panjang dan pusing kalo emang terus dihubungkan dengan logika...

btw, nur nabi diciptakan sebelum surga dan neraka ada ??

Pertanyaan 1... sumber dari mana tuh berita ?

Pertanyaan no 2... bukannya manusia diciptain dari tanah, bukan dari cahaya ??

malah jadi bingung ??? dan akan semakin bingung kalo serba logika...

buku yang loe review, gwe belom baca penuh. Tapi kalo yg baca kurang banyak referensi kayaknya ngeri juga yah, disuguhin bacaan kaya gitu... secara bacaan gwe cuma doremon duang hehehe...

NR Technology said...

pertanyaan nomer 1, kalau saya bersumber dari kiai yang saya ikutin pengajiannya. Kalau kiainya bersumber dari mana aku gak tahu.
pertanyaan nomer 2, dari yang saya baca begitu. Cuman nur mungkin bisa diartikan sebuah ide kehidupan yang dilontarkan oleh sang pencipta.
Kalau kamu mau tahu tambahan buku untuk reference, ada diatas komputer saya tuhh... warna sampulnya biru, ada tulisan Al Qur'an dan Terjemaahannya.
Kalau gak pingin bingung sihh menurutku pandang agama bukan sebagai dogma atau kebiasaan dan kebudayaan. Tapi pandang agama sebagai sebuah jalan kehidupan, dan pandang Al Qur'an sebagai buku manual. Jadi gak ada yang terpaksa atau memaksakan, semua berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan.

Anonymous said...

"Cuman nur mungkin bisa diartikan sebuah ide kehidupan yang dilontarkan oleh sang pencipta."

pertanyaan 1... dilontarkan kepada siapa ??

tuhan tidak perlu menjelaskan, akal pikiran kita terlalu dangkal kalo mau ngikutin...

"Kalau gak pingin bingung sihh menurutku pandang agama bukan sebagai dogma atau kebiasaan dan kebudayaan. Tapi pandang agama sebagai sebuah jalan kehidupan."

Setuju.... tapi kebanyakan sekarang org mandang sebagai dogma dan kebiasaan tanpa tau arti kenapa dia begini dan begitu... termasuk saya.

"Dan pandang Al Qur'an sebagai buku manual. Jadi gak ada yang terpaksa atau memaksakan, semua berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan."

yepz... buku manual yang bisa dipahami isinya, bukan hanya asal baca walaupun cara baca sudah baik dan benar serta sudah dibaca berulang-ulang..

NR Technology said...

pertanyaan 1... dilontarkan kepada siapa ??

Maksudnya ini apa clown???

Anonymous said...

"Cuman nur mungkin bisa diartikan sebuah ide kehidupan yang dilontarkan oleh sang pencipta."

sang pencipta melontarkan sebuah arti yaitu nur adalah sebuah ide kehidupan bla..bla..bla.....pertanyaannya dia melontarkan arti tsb ke siapa ???

manusia ? manusia yang mana ???

atau kata2...

"Cuman nur mungkin bisa diartikan sebuah ide kehidupan yang dilontarkan oleh sang pencipta."

hanyalah kesimpulan dari mas hendra saja ??

dan bukanlah sesuatu yg dilontarkan oleh pencipta kita, hanya buah dari pikiran kita saja sang ciptaan...

Air Setitik Team said...

Please visit our updated blog at http://airsetitik.tk

Powered by Blogger.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search